Bos Susi Air Ngaku Rugi Besar Saat Dolar Sempat Tembus Rp 12.000

Jakarta -CEO Susi Air, Susi Pudjiastuti mengaku dampak nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang melemah hingga Rp 12.000/US$ berdampak langsung pada bisnisnya. Beban biaya yang ditanggung Susi Air meningkat tajam karena biaya penerbangan sebanyak 70% dalam bentuk dolar.

"Kita rugi besar, karena keuntungan di situ paling cuma 5%-10%, tapi rupiah depresiasinya sampai 20%," katanya di Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (19/2/2014).


Namun ia tak putus asa, Susi berencana melakukan penawaran saham perdana (initial public offering) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini akan dilakukan mulai tahun depan.


"Belum siap melantai di bursa (tahun 2014), mungkin tahun depan di 2015 saja," kata Susi.


Sejak beroperasi secara komersial pada tahun 2005 hingga sekarang, Susi Air memiliki 22 base, 195 rute dan 162 destinasi. Dari rute tersebut, penebangan Susi Air sebanyak 70% melayani rute penerbangan perintis dan cargo ke pelosok negeri.


Sementara jumlah armada Susi Air mencapai 49 unit. Tipe pesawat yang digunakan dan dioperasikan Susi Air antara lain: Cessna Grand Caravan, helikopter, Diamond Star, Diamond Twin Star, Pilatus Porter.


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!