Dengan kerja keras dan mimpi menjadi seorang entrepeneur, Ciputra mengawali bisnis 'coba-coba' menjadi penjual kopi di sekolahnya. Saat itu, Ciputra masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
"Awal usaha itu saya membuat dan menjual kopi di sekolah sewaktu saya SD," kenangnya saat menjadi pembicara di acara 'Launching Pembelajaran Online Tumbuh 100 kali' Universitas Ciputra Enterpreneurship Online (UCEO), di DBS Tower, Jakarta, Senin (17/2/2014).
Setelah menjual kopi, tekad menjadi pengusaha tidak berhenti sampai di situ. Beranjak ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Ciputra menjajal jual beli kalong atau kelelawar. "SMP saya jualan kalong," katanya.
Menginjak usia dewasa, Ciputra mencoba melirik bisnis yang berhubungan dengan properti yaitu mendesain perabotan-perabotan properti. "Nah, pas di Universitas saya coba bisnis mendesain perabotan properti," ujar dia.
Dari situlah, Ciputra terus mengasah bakatnya di bidang properti. Melalui keinginan yang kuat, Ciputra mampu melancarkan bisnis propertinya.
"Emang keinginan sudah ada untuk jadi entrepreneur. Tapi kalau nggak ada keinginan, gairah, dan percaya diri nggak akan bisa. Keinginan begitu besar biasanya sampai kebawa mimpi, kalau belom mimpi jadi entrereneur ya belum, berarti masih separuh-separuh," tandasnya.
(drk/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
