Kementan: Harga Normal Daging Sapi di Jakarta Rp 85.000 Per Kg

Jakarta -Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah lama membebaskan impor daging sapi, namun hingga sampai saat ini harga daging masih di atas Rp 95.000-Rp 100.000 per Kg. Padahal harga normal daging sapi seharusnya maksimal Rp 85.000 per Kg di Jakarta.

"Harga daging sapi sekarang masih mahal Rp 95.000-Rp 100.000 per Kg, yang anehnya walau masih mahal orang tidak teriak lagi, padahal impor daging dibebaskan," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro ditemui di ruang kerjanya, Kementerian Pertanian, Selasa (25/2/2014).


Syukur mengatakan, sebenarnya harga normal daging sapi saat ini adalah berkisar Rp 85.000 per Kg, kurang dari itu harganya akan membuat peternak rugi.


"Harga di NTT, Bima, Kupang, Jawa Timur dan Sumbawa harga sapi Rp 24.000 per Kg bobot hidup, kalau sampai jadi daging dan dijual di lapak harganya Rp 75.000 per Kg, sementara di Jakarta harganya Rp 42.000 per Kg bobot hidup kalau harga daging sampai di lapak Rp 95.000 per Kg," ungkapnya.


Ia menjelaskan harga daging sapi Rp 75.000 per Kg di sentra produksi, jika dibawa ke Jakarta, Banten, Jabodetabek dan Jawa Barat harga sapi normalnya Rp 85.000 per Kg.


Menurutnya harga daging sapi di Jabodetabek khususnya di Jakarta tinggi, karena susahnya membawa sapi/daging sapi dari daerah penghasil sapi ke Jakarta.


"Infrastruktur kita memang masih kurang baik, misalnya dari Bima ke Jakarta dibawa dengan kapal kayu rakyat, cara-cara pengangkutan yang kurang baik, sehingga sampai ditempat tujuan bobot sapi menyusut hingga 30%, bahkan ada yang cacat bahkan ada yang mati, kalau hamil bisa keguguran," katanya.


Syukur menambahkan hal berbeda dengan pengangkutan dan pengiriman sapi impor. Para sapi impor diangkut dengan kapal khusus pengangkut sapi, sampai tujuan bobotnya bukan menyusut tapi justru bertambah.


"Sapi impor diperlakukan dengan baik bahkan jika ada sapi yang hamil bisa beranak di kapal dengan selamat," tutupnya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!