Lutfi mengakui kestabilan harga pangan memang penting. Apalagi sembako dan barang-barang yang langsung bersentuhan dengan masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Pentingnya stabilitas harga di perekonomian Indonesia. Implikasinya bukan hanya kepada mikro ibu rumah tangga tapi juga terhadap perekonomian Indonesia secara makro. Nah itu bisa ganggu inflasi dan neraca perdagangan," ungkap Lutfi di kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (17/2/2014)
Ia mengatakan, tantangan dari persoalan ini adalah bencana yang melanda beberapa daerah. seperti letusan gunung hingga banjir. Namun ini berjanji untuk mencari solusi dalam waktu 2 hari ke depan.
"Keadaan lingkungan yang tidak bersahabat dengan Indonesia sekarang ini erupsi gunung, banjir menyebabkan terganggung distribusi yang akan sebabkan harga akan naik. Tapi ini juga menyangkut suplai dan demand, jadi ini sesuatu yang sedang kita kerjakan dan diharapkan 1-2 hari ini kita bisa memetakan konsolidasinya bagaimana," paparnya.
Di samping itu Lutfi juga membicarakan terkait peningkatan ekspor. Ini sebagai antisipasi dari penurunan ekspor akibat aturan pelarangan barang tambang mentah.
"Yang mesti dipikirkan urusan peningkatan nilai ekspor tentu semua dengan peraturan yang berlaku. Misalnya UU Minerba terjadi penurunan ke ekspor kita secara mentah dalam waktu jangka pendek. Jaga perekonomian dunia yang belum stabil," ujar Lutfi.
Ia berencana untuk mendorong sektor kelapa sawit agar meningkatkan ekspornya. "Pada saat ini kami sedang mengkonsolidasikan dari permasalahan-permasalahan di dalam. Dengan stakeholder, bicara dengan stakeholder kelapa sawit untuk genjot ekspor ke depan dalam waktu kedepan," terangnya
(mkl/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
