Sejak Kapan Jersey Made in Boyolali Masuk Eropa?

Jakarta -Produk jersey sepakbola made in Indonesia yang berasal dari Semarang dan Boyolali dan lainnya sudah lama menembus pasar Eropa. Indonesia secara perlahan telah memasok kebutuhan pasar yang terus meningkat.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan sejak puluhan tahun, Indonesia mengekspor kaos tim sepakbola, jaket, atau produk garmen dan apparel sejumlah tim sepakbola dunia. Ade memperkirakan sudah 20-30 tahun lalu Indonesia mulai mengekspor dalam jumlah kecil.


"Mungkin 30 tahun yang lalu. Tapi kan istilahnya kuantitasnya dulu kecil, sekarang kan makin baik. Kualitas di Indonesia juga semakin baik," kata Ade kepada detikFinance, Senin (17/2/2014).


Ade mengatakan pergelaran akbar seperti Piala Dunia, Euro, atau kejuaraan besar sepakbola lainnya mendorong peningkatan permintaan pasar. Produk pakaian made in Indonesia semakin gencar diekspor.


"Sudah lama, sudah hampir berapa periode World Cup (Piala Dunia) ini hampir 4 tahun sekali, sejak di Jerman (2006) itu pun sudah memasok. Terutama sejak Adidas dan Nike memiliki kantor di Indonesia. Itu berhubungan erat dengan sport, mereka yang pegang merek-merek itu," jelas Ade.


Seperti diketahui di Emirates Stadium, London kandang tim besar Inggris, Arsenal, berdiri sebuah toko olahraga dan merchandise tim Arsenal, yang bernama the Armoury.


Jersey, scarf, jaket t-shirt, dan beragam atribut sepakbola berlogo meriam ada di sana. Harga untuk jersey dibanderol sekitar 55 poundsterling (kisaran Rp 1 juta). Dari banyak produk yang dijual di The Armoury beberapa di antaranya ternyata bikinan Indonesia. Tulisan 'made in Indonesia' tertulis di beberapa label t-shirt, jaket dan bahkan jersey replika.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!