Masih Jauh dari Target, Nilai Transaksi Saham Hanya Rp 5,9 Triliun/Hari

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai transaksi harian di tahun 2014 mencapai Rp 5,9 triliun dengan rata-rata frekuensi 311 kali. Angka ini masih lebih rendah dari yang ditargetkan bisa mencapai Rp 7 triliun per hari. Sementara itu, per 19 Maret 2014, angka net buy asing mencapai Rp 23,5 triliun.

"Pada tahun 2014, nilai transaksi harian kita Rp 5,9 triliun, lebih rendah dari target kita yang sebesar Rp 7 triliun," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen saat Peluncuran Indeks Investor33 dan seminar "Prospek Investasi Saham dan Surat Utang di Tahun Politik Menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN" di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Gedung BEI, Jakarta, Jumat (21/3/2014).


Untuk terus meningkatkan nilai transaksi dan likuditas di pasar modal, Hoesen menyebutkan, perlu adanya dorongan investor masuk ke pasar modal.


Bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Beritasatu Media Holdings meluncurkan Indeks Investor33. Adapun 33 emiten yang sahamnya lolos seleksi dan masuk daftar Indeks Investor33 memiliki kinerja fundamental yang teruji serta kinerja teknikal sangat baik dilihat dari sisi likuiditas.


Menurut Hoesen, dengan peluncuran Indeks Investor33 ini akan menjadi koleksi di pasar modal menjadi Indeks ke-25.


"Dengan inisiatif ini akan ada peningkatan dari nilai transaksi. Sesuai kajian kita ini untuk tingkatkan likuiditas dan mendorong emiten di bursa masuk ke indeks," kata dia.


Hoesen menyebutkan, berdasarkan data per Maret 2014, kapitalisasi pasar ke-33 saham yang masuk dalam indeks Investor33 mencapai Rp2.403 triliun atau 51,65% dari total kapitalisasi pasar saham di BEI yang mencapai Rp4.653 per 20 Maret 2014.


Tahun sebelumnya, kapitalisasi pasar ke-33 saham yang masuk dalam indeks Investor33 mencapai Rp2.571 triliun per Maret 2013 atau 53% dari total kapitalisasi saham BEI pada periode yang sama.


Anggota Komite Indeks Lily Widjaja mengatakan, indeks ini juga dapat dijadikan sebagai produk investasi, yakni menjadi underlying bagi ETF, reksa dana atau produk derivatif lainnya. Kehadiran Indeks Investor33 melengkapi sejumlah indeks yang sudah eksis. Diantaranya komposit yang dibentuk BEI, Indeks LQ45, IDX30.


"Indeks ini bisa dijadikan acuan alternatif karena emiten-emiten ini termasuk sangat solid dari sisi fundamental maupun teknikal," tandasnya.


(drk/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!