Sandiaga Uno Harap Presiden Baru Harus Berani Hapus Subsidi BBM

Jakarta -Dunia usaha mengharapkan presiden yang baru terpilih di 2014 harus berani menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Tahun ini saja, subsidi BBM yang dianggarkan mencapai Rp 200 triliun lebih dan banyak tak tepat sasaran.

"Jadi presiden yang baru, siapapun yang terpilih, harus berani dan mempunyai kekuatan untuk menghapuskan subsidi BBM, jadi bukan hanya menaikkan harganya tapi dihapuskan, tidak ada lagi subsidi BBM," kata Sandiaga Uno ditemui di Sudirman Tower Condominium, Jumat (21/3/2014).


Sandiaga yang merupakan pengusaha muda pemilik Saratoga ini menambahkan persoalan besar bangsa ini adalah besarnya subsidi untuk BBM, tetapi manfaatnya lebih banyak dirasakan oleh orang kaya dan mampu.


"Kita ada big gajah yang harus disingkirkan, subsidi BBM, besar sekali anggarannya tapi subsidi itu larinya salah tempat. Presiden yang baru harus berani ngomong ke rakyat, rakyatku dengan terpaksa subsidi BBM dihapus, tetapi bagi rakyat miskin akan ada bantuan langsung tunai dan sebagian lagi digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Itu lebih baik," ungkap Sandiaga.


Ia menambahkan, pemerintah yang baru nanti harus memiliki keinginan untuk bekerja sungguh-sungguh dan bisa menghapuskan segala hambatan terutama birokrasi.


"Kita tahu impor BBM kita besar sekali tapi salah sasaran, kita punya gas, seperti proyek Masela (LNG) ada gas sebesar 15 tcf ( triliun cubic feet) itu kalau bisa disalurkan ke masyarakat manfaatnya besar, tapi tidak bisa karena birokrasi, jadi kita mengharapkan pemerintahan yang baru mempunyai political will yang bisa menghapus hambatan terutama birokrasi," tutupnya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!