Woori Korindo: IHSG Bergerak di 4.655-4.783

Jakarta -IHSG ditutup dengan penurunan terdalam yang cukup signifikan sebesar -2.54% di 4,698.717 ditengah-tengah penurunan indeks regional Asia lainnya pada Kamis (20/3). Sentimen negatif penggerak pasar antara lain keluarnya dana asing (net sell) sebesar Rp 538 miliar yang mempengaruhi kinerja saham index movers ASII, BMRI, TLKM, BBRI, BBCA sebagai dampak dari ketidakpastian seputar isu kenaikan suku bunga di AS pasca quantitative easing. Sentimen negatif lainnya adalah penurunan nilai tukar Rupiah yang turun -132 ke Rp 11,439 per USD serta isu dari China mengenai permasalahan default hutang swasta serta pelambatan pertumbuhan perekonomian.

Pada hari Jumat (21/3) IHSG diperkirakan akan bergerak dengan range support-resistance dibawah range sebelumnya, kini di 4,655-4,783. MACD kembali menunjukkan peluang pergerakan IHSG di jalur sideways dengan histogram negatif, Stochastic mulai keluar dari zona overbought. Peningkatan aksi beli menjelang penutupan (meski tidak mampu mengoffset dominasi volume jual) diperkirakan akan berlanjut hari ini, sehingga setidaknya pelambatan koreksi atau kenaikan tipis berpeluang untuk terjadi. Secara umum diperkirakan investor masih akan melakukan wait-and-see lebih lanjut.


Bursa AS berhasil melakukan rally dan ditutup positif pada hari Kamis (20/3). Setelah reaksi negatif pasar atas pernyataan Janet Yellen pada hari sebelumnya, optimisme pasar akan recovery perekonomian AS kembali mendorong naik posisi index. Hal tersebut didukung oleh hasil data Unemployment Claims yang membaik menjadi 320K, lebih baik dari konsensus 327K, serta data Philly Fed Manufacturing Index yang meningkat drastis ke level 9.0, diatas ekspektasi 4.2. Dow Jones +0.67% di 16,331.05, S&P 500 +0.60% di 1,872.01, dan NASDAQ +0.27% di 4,319.29.


Setelah penutupan mixed negatif sebelumnya, indeks saham utama Eropa berhasil ditutup positif secara umum pada Kamis (20/3). DAX +0.21% di 9,296.12, CAC +0.46% di 4,327.91. Namun FTSE 100 terkoreksi -0.47% di 6,542.44. Pergerakan indeks Eropa masih dibayang-bayangi oleh perkembangan lebih lanjut situasi di Ukraina.


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!