Bos Bursa Efek: Saya Heran Ada Orang Pegang Dolar Singapura Pecahan 10.000

Jakarta -Penggunaan mata uang dolar Singapura (SGD) pecahan besar SGD 10.000 terkait kasus korupsi kini menjadi perbincangan hangat. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito belum pernah melihat fisik uang setara Rp 97 juta tersebut.

"Saya belum pernah lihat, itu uang banyak banget. Belum pernah juga (memiliki)," kata Ito di kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin Raya No 1, Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).


Ito mengatakan paling tinggi uang dolar Singapura yang pernah ia miliki adalah pecahan SGD 100. "Saya yang punya 2 dolar Singapura, 5 dolar, paling top 50 dan 100. Saya belum pernah lihat dan pernah dengar. Nah satu dolar Singapura itu untuk es puter. Uang dolar Amerika hanya 100 dolar saya pernah pegang itu," imbuhnya.


Bahkan ia bingung bila seseorang membawa uang SGD 10.000. "Saya agak heran kalau orang pegang duit 10.000 dolar Singapura, ringkas tetapi belanjanya dimana apalagi beli es puter," katanya sambil ketawa.


Seperti diketahui mata uang SGD pecahan 10.000 ini mulai mencuat dan menjadi bahan kajian khusus Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) setelah ditemukan di beberapa kasus suap dan korupsi pejabat belakangan.


PPATK menyebut uang spesial SGD 10.000 kian diburu para pelaku suap dan koruptor dari Indonesia. Satu lembar uang pecahan SGD 10.000 setara dengan segepok uang Rp 97 juta.


Pada kesempatan itu, Ito mengatakan di Indonesia ada uang pecahan besar Rp 250.000. Namun uang itu untuk koleksi yang dikeluarkan Bank Indonsia (BI).


"Tetapi itu (uang pecahan Rp 250.000) emas, dan hanya untuk collectors item. Kalau yang itu kan (mata uang) Rp 100.000 itu biasa," imbuhnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!