Lahan Nganggur BUMN Banyak Dikuasai Mafia Tanah

Jakarta -Saat ini masih banyak aset lahan milik BUMN diduduki oleh pihak lain, baik itu swasta, mafia tanah atapun oknum masyarakat. Salah satunya adalah aset milik Perum Perumnas seluas 900 hektar dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) seluas 27 ribu hektar.

Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengungkapkan, 30% dari aset tanah yang dimilikinya saat ini diduduki oleh pihak lain. Total aset yang dimiliki oleh BUMN tersebut seluas 3000 hektar. Sekitar 900 hektar aset milik Perumnas itu diduduki oleh pihak lain.


"Saat ini aset ada sekitar 3 ribu hektar baik lahan maupun bangunan di atas lahan yang tersebar di 5 (kawasan) Klaim kepemilikan hampir di semua lahan itu ada, totalnya sekitar 30 persen diklaim dan diduduki warga," ujar Himawan usai Penandatanganan MOU antara Perumnas dan BPN di Kantor Pusat BPN, Jakarta, Jumat (21/3/2014).


Himawan menilai, terjadinya permasalahan ini merupakan akibat dari kesalahan Kementerian BUMN dulu. Yaitu dengan memperbolehkan warga untuk memanfaatkan lahan BUMN yang tidak terpakai termasuk milik Perumnas.


"Itu zaman kementerian dulu yang boleh dimanfaatkan tanah itu oleh warga. Sehingga banyak mafia dan oknum yang memanfaatkan dengan menerbitkan girik-girik palsu," imbuhnya.


Di tempat yang sama Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono menyatakan, sebanyak 5% dari total aset yang dimiliki oleh PT KAI seluas 27 ribu hektar saat ini diduduki oleh pihak lain. Aset yang dikuasai oknum itu tersebar di beberapa tempat, paling besar ada di dekat Stasiun Medan, Sumatera Utara.


"Bermasalah itu 5% itu merata di beberapa tempat, tapi kami belum tahu seperti apa bentuk didudukinya untuk bisnis atau untuk apa saya belum tahu. Yang paling banyak ada di Medan itu sekitar 7 hektar," jelas Sugeng.


(zul/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!