Pengaruh positif Jokowi akan pudar jika hal-hal yang dikhawatirkan pasar terjadi. Setidaknya ada dua yang bisa mempengaruhi yaitu pribadi Jokowi dan hasil Pemilu legislatif.
Managing Director of Global Market HSBC Ali Setiawan mengungkapkan, pengaruh positif Jokowi terhadap market dinilainya luar biasa. Namun, ada hal-hal yang bisa membuat Jokowi Effect luntur.
"Pengaruh Jokowi luar biasa memang. Ada yang di-mention soal Jokowi yaitu mereka akan ngecek background apakah Jokowi beneran clean karena mereka saat ini masih nganggap Jokowi clean," kata Ali saat acara HSBC Global Connections Report and Indonesia Economic Outlook 2014 di Mercantile Club, Gedung World Trade Center, Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Selain itu, posisi PDIP sebagai pengusung pencapresan Jokowi di parlemen harus jelas dan dominan. Hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi suara Jokowi di Pemilu Presiden mendatang.
"Kalau misalnya PDIP tidak bisa menguasai kursi di parlemen itu akan ada pengaruh," ujarnya.
Namun, hingga saat ini masyarakat masih menaruh harapan besar terkait pencapresan Jokowi ini. Masyarakat menilai sosok Jokowi akan bisa memberikan warna baru bagi perekonomian Indonesia.
"Masyarakat pada intinya menaruh harapan, apakah dia mampu memimpin 250 juta jiwa, ini tantangan bagi dia. Sama halnya sebelumnya apakah dia bisa memimpin Jakarta," terang dia.
Terkait hal itu, Ali memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di akhir tahun bakal menyentuh angka Rp 10.800, dengan catatan Jokowi terpilih menjadi presiden.
"Dolar akhir tahun di bawah Rp 11 ribu, bisa di angka Rp 10.800 kalau Jokowi menang satu ronde," pungkasnya.
(drk/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
