PLN Kesulitan Cari Dana Untuk Bangun Transmisi Listrik

Jakarta -PT PLN (persero) mengaku sulit mencari dana pinjaman untuk membangun transmisi listrik. Infrastruktur transmisi ini penting untuk menyalurkan listrik dari pembangkit agar bisa sampai pada pelanggan.

Padahal akan ada 4 pembangkit listrik baru dengan kapasitas produksi listrik cukup besar. Sayangnya pengadaan transmisi dinilai masih kurang.


"Ekspansi (PLTU) Batang, Cirebon, Indramayu, ekspansi Tanjung Jati itu kan transmisi sudah ada tetapi terbatas, harus dtambah kapasitas transmisinya. Kalau semua masuk tidak bisa disalurkan, transmisi kita belum siap," ungkap Direktur Perencanaan dan Afiliasi Anak Perusahaan PLN Murtaqi Syamsuddin saat ditemui di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (21/03/2014).


Keempat pembangkit listrik tersebut dikatakan Murtaqi dapat memproduksi 6.000 megawatt (MW). Rinciannya adalah PLTU Batang 2 X 1.000 MW, Cirebon 1.000 MW, Indramayu 1.000 MW, Tanjung Jati 2.000 MW. "Yang sekarang negosiasi ada lagi yaitu Tanjung Jati A 2 X 600, jadi semuanya 7.200 MW yang belum bisa disalurkan," imbuhnya.


Menurut Murtaqi, diperlukan dana hingga US$ 900 juta atau Rp 9 triliun untuk menyediakan sarana transmisi listrik ini. Sayangnya pemerintah tidak dapat memberikan pinjaman kepada PLN karena masalah teknis dan terbentur regulasi. Jalan satu-satunya PLN adalah dengan meminjam dari pihak lain.


"Kita sudah hitung perhitungan pendanaan US$ 900 juta, tetapi pemerintah sudah menutup tidak menambah equity (modal). PLN harus mencari sumber pendanaan yang lain tanpa jaminan pemerintah," tuturnya.


Murtaqi berharap ada jalan keluar agar sarana transmisi bisa segera direalisasikan. Pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mencari model pinjaman baru agar bisa mendapatkan pinjaman modal.


"Kita sedang berusaha tetapi kita berharap awalnya tahun lalu atau tahun ini ada kepastian. Kita lagi berpikir untuk memecah dalam berbagai paket pendanaan. Kita dorong untuk satu sindikasi. Tanpa jaminan pemerintah harganya jauh lebih mahal. Kalau sudah dapat pendanaan transmisi itu berfungsi tahun 2018 begitu pembangkit itu siap," jelasnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!