Dikritik Soal Krisis Listrik Sumut, Petinggi PLN: Cabut Saja Izin Usaha Kami

Jakarta -Direktur Perencanaan dan Afiliasi Anak Perusahaan PT PLN (Persero) Murtaqi Syamsuddin sempat kesal saat mendapat kritikan terkait krisis listrik di Sumatera Utara (Sumut) dan sekitarnya. Pada sebuah acara diskusi di di Gedung Ditjen Ketenagalistrikan Jalan HR Rasuna Said, pagi ini ia menjawab dengan nada tinggi.

Hal ini berawal dari komentar tajam dari salah satu peserta acara Coffee Morning, soal seringnya mati listrik di Medan, Sumatera Utara. Dengan nada yang sedikit tinggi, Murtaqi mempersilakan izin usaha PLN dicabut.


"Kalau memang begitu, cabut saja izin usaha PLN," ungkap Murtaqi saat Coffee Morning di Gedung Ditjen Ketenagalistrikan Jalan HR Rasuna Said Jakarta, Jumat (21/03/2014).


Murtaqi mengakui PLN mempunyai keterbatasan dari sisi pembiayaan untuk menyediakan listrik di Sumatera Utara dan secara nasional.


Ia sempat berkeluh kesah karena PLN tidak mampu menyediakan listrik dalam negeri disebabkan keterbatasan dana. Dari total kebutuhan mencapai US$ 125 miliar dalam 10 tahun atau US$ 12,5 miliar/tahunnya, PLN hanya mampu membiayai US$ 5 miliar/tahun atau Rp 50-60 triliun.


"Karena PLN mempunyai keterbatasan dalam penyediaan listrik," imbuhnya.


Menurutnya pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk membantu penyedian listrik nasional, sehingga tidak bergantung dengan PLN.


"Artinya apa, artinya apa ya pemerintah harus berpikir dan pemerintah daerah juga harus berpikir jangan mudah menyalahkan. Kita dicabut (izin usaha) happy-happy saja," cetusnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!