Ini Alasan Perumnas Masuk ke Bisnis Properti Komersial

Jakarta -Perum Perumnas yang merupakan salah satu BUMN yang khusus menyediakan perumahan dan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun beberapa tahun terakhir, Perum Perumnas juga merambah ke bisnis properti komersial seperti mal, kawasan bisnis dan lainnya.

Direktur Pemasaran Perum Perumas M Nawir menjelaskan bahwa pada tahun ini Perum Perumnas akan melakukan transformasi agar dapat terus tumbuh serta sehat dalam hal keuangan.


"Perumnas misinya untuk MBR, tapi Perumnas juga harus sehat secara finansial. Kita melakukan transformasi agar bisa sehat dan terus tumbuh," katanya saat ditemui dalam Konferensi Pers Perum Perumnas di Kantor Perumnas Jakarta (20/3/2014).


Menurut Nawir, untuk dapat terus tumbuh tersebut maka diperlukan terobosan baru, yaitu bukan hanya membangun perumahan untuk MBR namun juga harus membangun sektor komersial seperti proyek Sentraland di Semarang, Surabaya, Pontianak dan Bandung yang dikerjakan oleh PT Propernas Griya Utama anak usaha Perumnas.


"Kalau sebelumnya kita bangun rumah FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) untuk pegawai negeri dan golongan rendah ini masih akan terus berlangsung. Untuk dapat terus mengembangkan rumah misi yang profitnya rendah sekali, maka untuk menyehatkan finansial kita masuk ke kalangan menengah," tambahnya.


Nawir mengatakan bahwa, saat ini Perumnas terpaksa menalangi hingga Rp 15 miliar untuk tiap tahun untuk pengelolaan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) subsidi yang dikhususkan untuk masyaratak berpenghasilan rendah.


"Di sini kita ada 5.000 unit lebih rusunawa terus terang lebih banyak mensubsidi daripada menghasilkan uang, bahkan sewanya ada yang hanya Rp 50.000. Satu tahun rugi Rp 15 miliar, yang paling merugi dari Cengkareng dan Kemayoran yang lain sudah disesuaikan," tambahnya.


Sementara itu, Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto menjelaskan bahwa transformasi ini perlu mengingat Perumnas masih diharapkan menjadi Perum yang dimiliki oleh 100% pemerintah namun tetap dapat terus tumbuh serta tetap pada misinya yang fokus pada perumahan MBR.


"Kementerian BUMN tetap kita minta jadi Perum tapi diminta untuk berkelanjutan dan tumbuh, misinya tetap untuk MBR," ujarnya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!