Wamen ESDM: Kita Tak Omdo Soal Kilang Minyak

Jakarta -Rencana pemerintah membangun kilang minyak, hingga sampai saat ini belum juga terealisasi. Padahal impor minyak saat ini terus meningkat sehingga memicu defisit perdagangan.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Susilo Siswoutomo membantah soal keinginan pemerintah untuk membangun kilang minyak, hanya sebatas wacana saja alias omong doang (omdo).


"Kita tidak omdo soal kilang, kita serius, rencana pembangunan kilang ini merupakan kerjasama antara pemerintah dan swasta, pemerintah sudah menawarkan kepada para investor di Singapura," ungkap Susilo di acara Breakfast Forum Energi di Sudirman Tower Condominium, Jakarta, Jumat (21/3/2014).


Dengan kerjasama pembangunan kilang antara pemerintah dan swasta, pemerintah telah menyiapkan tanah di Bontang, Kalimantan Timur sebagai lokasi kilang minyak yang akan dibangun. Susilo mengungkapkan, alasan dipilihnya Bontang karena daerah tersebut telah siap infrastrukturnya mulai dari tanahnya sudah milik negara, tersedia pelabuhan, jalan dan lainnya.


"Akhir bulan ini para calon investor akan meninjau lokasi kilang di Bontang, April akan kita umumkan prosedur pengajuan proposal pembangunan kilang, kita ingin tahun ini sudah ada ditentukan investornya dan paling tidak kilang yang dibangun 1 x 300.000 barel per hari," katanya.


Seperti diketahui, impor Indonesia nyaris tembus 1 juta barel per hari sementara kebutuhan BBM nasional mencapai 1,5 juta barel per hari. Produksi rata-rata minyak mentah nasional tahun ini hanya sekitar 804.000 barel per hari.


Namun jika Indonesia memiliki kilang minyak baru, tidak akan mengurangi impor minyak mentah selagi produksi minyak di dalam negeri tak bertambah. Kilang minyak baru hanya akan menurunkan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!