"Kami telah berhasil menyelesaikan pengerjaan Life Time Extension (LTE) GT 2.2 dan sebelumnya GT 2.1 pada PLTGU Belawan di Sumatera Utara sejak Selasa lalu," kata CEO Mapna Co Abbas Foroutani ditemui di kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Abbas mengungkapkan, setelah proses perbaikan selesai, reliability run test selama 3 hari dan memastikan GT 2.2 dan sebelumnya GT 2.1 berjalan normal. Ternyata dari segi permorma mesin, kapasitas kedua GT tersebut justru meningkat.
"Kontrak kami dengan PLN dalam perbaikkan GT pada PLTGU Belawan sebesar 132 MW, namun ternyata mesin dapat meningkat yang ada yakni mencapai 140 MW-145 MW, artinya ada kelebihan hampir 20 MW untuk kedua GT tersebut," ungkap Abbas.
Mesin gas turbin dalam setiap pembangkit ada masa maksimal beroperasinya yang namanya Life Time Extension (LTE). Setelah beroperasi penuh selama 100.000 jam, maka mesin harus diganti atau dilakukan perbaikan.
Abbas menambahkan, dengan kelebihan listrik 20 MW tersebut, PLN seolah-olah mendapatkan bonus dari meningkatnya kapasitas pembangkit tersebut. Namun oleh Mapna tidak dikenakan tambahan biaya, sehingga keuntungan dapat dinikmati PLN untuk menambah penerangan rumah masyarakat khususnya di Belawan.
"Kelebihan 20 MW itu sama dengan dapat memenuhi kebutuhan listrik sebanyak 20.000 rumah tangga, jika dihitung pendapatan tambahan atas kelebihan daya tersebut mencapai US$ 20,4 juta per tahun," jelasnya.
Seperti diketahui, pengerjaan perbaikkan PLTGU GT 2.2 PLN mengangeng konsorsium Mapna Co-PT Nusantara Turbin dan Propulsi. Konsorsium ini sebelumnya telah menyelesaikan pekerjaan LTE GT 2.1 fan telah beroperasi pada Januari 2013.
(rrd/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
