Pejabat dan Bos Perusahaan Promosi Kuliah di Amerika

Jakarta -Hari ini, sejumlah pejabat pemerintah maupun pengusaha dan bos perusahaan mempromosikan kuliah di Amerika Serikat. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan dengan menggandeng American Indonesia Exchange Foundation (AMINEF) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LDPD).

Hadir pada acara ini Wakil Menteri Keuangan I Bambang P.S. Brodjonegoro, Wakil Menteri Negara/Wakil Kepala Bappenas Lukita D. Tuwo, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Rhenald Kasali, CEO JP Morgan Haryanto T Budiman, Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) Jerry Ng, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito, Direktur Bank Mandiri Pahala Manshury, dan CEO Bakrie Ventura Group Anindya N. Bakrie.


Wamenkeu Bambang Brodjonegoro menyampaikan, Indonesia memerlukan manusia dengan sumber daya berkualitas yang kelak memimpin negara. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan melanjutkan jenjang pendidikan keluar negeri, termasuk ke Amerika Serikat.


"Kita ingin banyak lagi orang pintar dan membawa negara ini jadi lebih baik. Belajar ilmu seperti ilmu sosial di Amerika Serikat memiliki nilai lebih dibandingkan negara lain seperti Indonesia itu sendiri," kata Bambang di acara Peluang Studi ke Universitas Amerika Serikat yang bermutu di Aula Mezzanine-Kementerian Keuangan Jalan Wahidin Raya No I, Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).


Untuk mendukung upaya tersebut, Kementerian Keuangan telah mengalokasi Rp 15 triliun. Dana tersebut digunakan hanya untuk membiayai pendidikan tingkat tinggi di 200 universitas terbaik di dunia.


Sementara itu CEO Bakrie Ventura Group Anindya Bakrie mengatakan, menimba pendidikan di luar negeri seperti di Amerika Serikat sangat menguntungkan. Selain mendapatkan banyak ilmu pengetahuan, mahasiswa juga mendapatkan jaringan baik itu pekerjaan maupun relasi bisnis.


Anindya mengungkapkan keberhasilan usai menempuh pendidikan di AS yaitu bekerja langsung di Wall Street dan membeli saham aplikasi Path.


"Kesempatan ini tidak akan pernah terjadi jika tidak ada jaringan. Saya bangga Indonesia bisa naik kelas dengan menggunakan aplikasi Path yang sudah dimodifikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia," cetus Anindya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!