Konsumsi Rokok Orang RI Meningkat Saat Pemilu

Jakarta -Pesta demokrasi atau Pemilu yang digelar tiap lima tahun sekali ternyata memiliki dampak yang cukup besar terhadap konsumsi rokok orang Indonesia. Setiap Pemilu berlangsung, penerimaan negara dari cukai rokok meninggkat cukup tinggi.

Menteri Keuangan Chatib Basri mencatat ada peningkatan konsumsi rokok saat Pemilu tahun ini, yang tergambar dari penerimaan cukai pada bulan Februari 2014.


"Revenue cukai naik cukup tinggi (Februari). Karena mungkin di dalam kampanye orang beli rokok. Kan dalam berbagai meeting, ada makanan dan rokok, itu cukainya naik cukup tajam," kata Chatib saat pencoblosan di TPS 11 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).


Target cukai pada 2014 adalah Rp 116,28 triliun dengan rata-rata bulanan penerimaan cukai Rp 9,69 triliun. Pada bulan Januari realisasinya Rp 8,51 triliun dan naik menjadi Rp 12,91 triliun pada februari.


Volume produksi rokok (HT) Januari juga tinggi, yaitu 26,7 miliar batang dan Februari 38,5 miliar batang. Perkirakan volume produksi HT untuk tahun 2014 ini bisa menyentuh angka sekitar 360-362 miliar batang.


"Itu adalah laporan dari bea cukai minggu lalu. Dan itu jenisnya (rokok) yang agak di bawah. Itu kan biasanya pembelian dalam jumlah masal ya. Itu saja. Tapi cukup tinggi," ujarnya.


Di samping itu, untuk konsumsi dari atribut partai, Chatib mengaku ada sedikit pengurangan. Kemudian agenda perayaan seperti pawai atau kampanye juga berkurang.Next


(mkl/zul)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!