Awalnya dia berencana untuk berinvestasi di Islandia, namun akhirnya dia mengalihkan rencananya ke Norwegia. Dana sebesar Rp 1,1 triliun dia gunakan untuk pengembangan selama 10 tahun.
Orang kaya ini memiliki ambisi mengembangkan investasi di Artik, dan sampai belakangan ini Beijing memiliki hubungan yang kurang dengan Oslo. Tapi Huang membatalkan rencananya. Hal itu karena alasan politik yang pernah terjadi.
Di tahun 2011, Reykjavik menolak rencana Huang untuk membeli area yang luas di Islandia untuk mengembangkan resort wisata, dengan memakai status properti kepemilikan asing.
Akhirnya Huang mengubah rencananya di 2012 untuk menyewa lahan yang lebih kecil, tapi itu pun tertunda.
Huang membantah dia telah mengabaikan ambisinya di negara di kepulauan utara Atlantik itu.
"Kami tidak berhenti di Islandia. Hanya saja perkembangannya tidak cepat," katanya. "Saya tidak terburu-buru. Saya bisa menunggu setelah operasi di negara lain lebuh matang kemudian baru mendiskusikannya," katanya dikutip AFP, Selasa (6/5/2014).Next
(zul/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
