Harga Rumah di 3 Kota Naik Paling Pesat, Ini Alasannya

Jakarta -Harga hunian di Surabaya, Manado dan Makassar mengalami kenaikan paling tinggi sepanjang 2013. Bahkan pada tiga bulan pertama 2014, harga rumah di Makassar naik yang paling tinggi.

Praktisi Properti Setyo Maharso memaparkan bahwa, kondasi tersebut terjadi secara wajar berdasarkan hukum permintaan dan penawaran di tiga kota tadi.


"Ini wajar saja ya, hukum permintaan dan penawaran saja. Kalau, Manado itu, pendapatan per kapitanya naik, permintaan huniannya juga naik. Tapi di sana kan ketersediaan lahannya terbatas. Di Makassar, tipikalnya sama kayak Manado. Lahannya terbatas, tapi yang minta rumah banyak," kata Setyo kepada detikFinance, Minggu (18/5/2014).


Sedangkan di Surabaya lebih mirip Jakarta karena sekarang sudah menjadi kota metropolitan. Harga hunian naik karena lahan yang terbatas, permintaan tinggi, termasuk jadi pusat bisnis.


Tingginya permintaan properti di tiga kota tersebut tercermin dari kenaikan harga properti hingga 100% sejak 2005. "Kenaikan di Surabaya itu dari 2005 sudah 100% lebih. Kalau di Manado dan Makassar mendekati juga," tuturnya.


Setyo mengatakan, adapun permintaan hunian di tiga kota tersebut masih didominasi oleh permintaan hunian dalam bentuk rumah tapak atau landed house.


"Kalau permintaan hunian di tiga tempat ini sama, lebih banyak landed house (rumah tapak). Harga bervariasi tergantung lokasi. Kalau di Surabaya yang paling tinggi itu kenaikannya di Surabaya Barat," kata Mantan Ketua Umum Realestate Indonesia (REI) ini.Next


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!