Salah satu faktor tingginya impor hasil minyak adalah kilang minyak yang minim. Kali terakhir Indonesia membangun kilang adalah pada era 1980-an.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur energi seperti kilang pun menjadi salah satu program prioritas calon presiden-wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Visi misi Jokowi-JK dirangkum dalam sebuah dokumen berjudul 'Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian'.
"Kami berkomitmen membangun infrastruktur migas seperti kilang minyak di Indonesia untuk mencukupi kebutuhan nasional," ungkap dokumen tersebut.
Selain kilang, Jokowi-JK juga menjanjikan pengadaan infrastruktur energi lainnya seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), pipa transmisi gas, sampai kapal tanker.
"Kami juga berkomitmen untuk memberikan insentif kepada swasta untuk mendoorng partisipasi mereka dalam pembangunan infrastruktur energi nasional," lanjut dokumen itu.
Jokowi-JK, tambah dokumen itu, juga berjanji untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan. Salah satu terbosan yang akan dilakukan adalah membentuk badan baru semacam Bulog yang tugasnya memperkuat industri biofuel dan menjamin pembentukan tata kelola yang efektif serta efisien.
(hds/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
