Jokowi-JK: Utang Hanya untuk Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan

Jakarta -Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen penting dalam perekonomian. Melalui APBN, negara mengambil peran dengan tujuan membangun ekonomi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Soal APBN, pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla punya visinya sendiri. Ini termuat dalam dokumen berjudul 'Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian' yang merupakan misi, visi, dan program aksi Jokowi-JK.


"Kami berkomitmen untuk membangun kapasitas fiskal negara melalui, pertama sinkronisasi antara perencanaan pembangunan dan alokasi anggaran. Kedua adalah evaluasi kinerja kenaikan penerimaan pajak seiring kenaikan potensinya," papar dokumen itu seperti dikutip Selasa (20/5/2014).


Program keempat adalah merancang ulang lembaga pemungutan pajak berikut peningkatan kuantitas dan kualitas aparatur perpajakan. Kelima adalah peningkatan anggaran untuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan perumahan.


Keenam adalah pemberian insentif bagi kementerian/lembaga dan daerah dengan penyerapan anggaran tinggi.


"Ketujuh adalah pengurangan utang secara bertahap sehingga rasionya terhadap PDB semakin mengecil. Kedelapan, utang baru hanya ditujukan untuk membiayai pengeluaran yang produktif seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan," jelas dokumen ini.


(hds/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!