Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp 350 Miliar Ke Ciputra Residence

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyalurkan kredit modal kerja kepada PT Ciputra Residence sebesar Rp 350 miliar. Kredit tersebut bersifat revolving dan memiliki jangka waktu 1 tahun. Penyaluran kredit ini untuk mendukung ekspansi bisnis Ciputra Residence.

Direktur Corporate Banking Mandiri Fransisca Nelwan Mok mengatakan, pemberian fasilitas tersebut merupakan komitmen Bank Mandiri untuk meningkatkan pasokan rumah bagi masyarakat. Pasalnya, total kebutuhan rumah hingga 2030 diperkirakan mencapai 29,6 juta unit. Jika diasumsikan pasokan perumahan rata-rata 400 ribu unit per tahun, maka diperkirakan pada 2030 terdapat pasokan rumah baru sebanyak 8 juta unit.


Dengan demikian, diperkirakan masih akan terjadi kekurangan pasokan perumahan (backlog) yang mencapai 21,6 juta unit. “Kerjasama ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi potensi backlog perumahan yang cukup besar itu,“ kata Fransisca dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (1/7/2014).


Saat ini, Ciputra Residence tengah menggarap sejumlah proyek properti di Jakarta, Tangerang, Palembang, Jambi, Cilegon, dan Pekanbaru. Sebelumnya, Bank Mandiri telah memberikan pembiayaan Rp 36 miliar untuk mendukung Ciputra Resedence dalam merealisasikan pembangunan proyek Theme Park & Food Centre di Citra Raya Tangerang, infrastruktur proyek perumahan di Citra Garden Jakarta, dan Waterpark di Grand City Palembang.


PT Mandiri Sekuritas juga telah menjadi Penjamin Pelaksana Emisi (joint lead underwriter) bersama-sama dengan PT CIMB Securities Indonesia atas obligasi sebesar Rp 500 miliar yang dikeluarkan oleh PT Ciputra Residence pada awal tahun ini.


Hingga Maret 2014, pembiayaan Bank Mandiri ke sektor industri properti telah mencapai Rp 10,33 triliun, naik 23% dari Maret 2013.


Direktur Utama Ciputra Residence Budiarsa Sastrawinata menambahkan, pembiayaan yang diberikan Bank Mandiri ini akan bermanfaat untuk ekspansi bisnis perseroan. Terutama untuk proyek-proyek perumahan yang dikembangkan di dalam dan luar pulau Jawa.


“Melalui dukungan pembiayaan ini, kami ingin menjaga eksistensi pengembangan bisnis di kawasan-kawasan yang memiliki perkembangan sangat cepat, baik dari sisi supply dan demand, yang tentunya didukung dengan kondisi ekonomi makro di Indonesia yang semakin stabil. Di samping mengatasi jumlah backlog perumahan yang terus meningkat,” paparnya.


(drk/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!