Ini Kata Warga 'DPR' Yang Terkena Proyek Kereta Ekspres Bandara

Jakarta -Kementerian Perhubungan selaku pemilik proyek kereta ekspres Bandara Soekarno Hatta-Halim melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang lahan atau daerahnya terdampak. Langkah ini dilakukan untuk mendengarkan masukan terkait mega proyek sepanjang 33,68 km itu.

Masukan yang muncul saat konsultasi publik dengan warga pun beragam. Seperti warga yang menamakan dirinya sebagai Daerah Pinggir Rel alias DPR.


Dadang Suherman, Ketua RW 01, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, meminta pemerintah memperjelas titik yang akan dilalui proyek kereta ekspres. Kejelasan ini penting karena menyangkut sosialisasi ke warga 'DPR'.


"Kita ingin ada sosialisasi walaupun dia warga yang terkena atau nggak," kata Dadang kepada detikFinance di sela acara konsultasi publik proyek kereta bandara di Jakarta seperti dikutip Senin (7/7/2014).


Namun, Dadang menyambut baik konsultasi publik yang dilakukan sejak awal ini. Ia sebelumnya jarang menemukan proyek yang sejak awal telah dilakukan pembicaraan dengan tokoh masyarakat. Dadang pun mendukung pembangunan proyek kereta ekspres ini.


"Saya mendukung, paling nggak cucu bisa lihat. Memang itu jalur padat sih," ujarnya.


Sementara Sukiono, Ketua RW 07, Kelurahan Cideng, menyebutkan setidaknya ada 3 RT di wilayahnya yang terkena dampak pembebasan lahan proyek kereta ekspres. Meski terkena dampak pembebasan lahan, warganya siap mendukung asalkan ada proses yang sesuai dengan kesepakatan.Next


(feb/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!