Konsep pembangunan tol tersebut terbukti mampu mengerek perekonomian di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Pengembangan ekonomi wilayah cepat. Teori secara negara terjadi, Amerika menjadi booming setelah jaringan jalan tol jadi. Itu ditiru oleh Tiongkok. Sekarang seluruh jalan tol di Tiongkok sudah menghubungkan kabupaten," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan usai rapat akhir pekan tentang Tol Trans Sumatera di Kementerian BUMN, Jakarta, Sabtu (12/7/2014).
Dahlan menjelaskan tujuan utama pengembangan Tol Trans Sumatera adalah untuk pengembangan kawasan dan infrastruktur di Pulau Sumatera. Tujuan untuk memecah laju kemacetan bukan menjadi pertimbangan utama.
"Trans Sumatra tidak untuk efisiensi tapi mengembangkan ekonomi dan infrastruktur. Tentu kalau mau sebut efisiensi ya mengurangi kemacetan setempat tapi itu bukan tujuan utama lah, tujuan utamanya pengembangan daerah," sebutnya.
Seperti diketahui PT Hutama Karya (Persero) sebagai BUMN akan membangun Tol Trans Sumatera. Rencananya pembangunan atau ground breaking dimulai pada 9 Oktober 2014.
Untuk tahap awal, Hutama Karya akan membangun 4 ruas yakni: ruas Medan-Binjai sepanjang 16,8 km, ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 135 km, ruas Palembang-Inderalaya sepanjang 22 km dan Bakauheni Lampung-Terbanggi Besar sepanjang 150 km. Investasi yang diperlukan untuk membangun 4 ruas tersebut sekitar Rp 330 triliun.
(feb/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
