Sesuai Prediksi, Jokowi-JK Unggul Bikin Dolar Keok di Rp 11.500

Jakarta -Hasil hitung cepat (quick count) memperlihatkan unggulnya pasangan capres-cawapres nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Sesuai prediksi kalangan pelaku pasar keuangan, bila Jokowi-JK unggul maka rupiah menguat.

Pagi ini, usai libur pencoblosan, dolar AS keok alias melemah. Pada penutupan Senin 8 Juli 2014, dolar berada di kisaran Rp 11.600, dan sekarang pergerakan dolar melemah di kisaran Rp 11.500.


Dari data Reuters, Kamis (10/7/2014), saat ini dolar berada persis di Rp 11.530.


Analis asing sudah mulai merilis prediksi nilai tukar rupiah dengan skenario kemenangan masing-masing calon presiden (capres). Hasilnya berbeda antara satu capres dan lainnya.


Kepala Riset Valuta Asing Malayan Banking Bhd cabang Singapura, Saktiandi Supaat, menyatakan nilai tukar rupiah akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jika capres nomor urut 2 Joko Widodo yang akhirnya terpilih sebagai presiden Republik Indonesia (RI) periode berikutnya.


"Nilai tukar rupiah bisa menguat menuju Rp 11.300 per dolar AS untuk kemenangan Jokowi," kata Saktiandi dalam risetnya.


Menurutnya, hal ini bisa berbanding terbalik jika capres nomor urut 1 Prabowo Subianto yang memenangkan pilpres. Rupiah diprediksi melemah hingga posisi dolar AS berada di kisaran Rp 12.000.


Pada penutupan perdagangan dua hari lalu, posisi dolar AS berada di Rp 11.630 per dolar AS. Hasil riset Analis Brown Brothers Harriman & Co. di New York, Marc Chandler, menilai pelaku pasar sudah mulai menyadari kemenangan Jokowi dan rupiah pun siap menguat.


(dnl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!