Malaysia dan Vietnam, Negara Asal Pencuri Ikan Terbanyak di Laut RI

Jakarta -Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat banyak kapal berbendera asing masuk dan mencuri ikan atau illegal fishing di laut Indonesia. Tercatat, pencuri ikan asal Vietnam paling banyak yang tertangkap mencuri ikan di perairan Indonesia.

"Vietnam paling banyak," ungkap Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Syahrin Abdurrahman saat ditemui detikFinance di ruang kerjanya, di Gedung Minabahari III, Kantor Pusat KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/07/2014).


Menurut data KKP, kapal ikan asing (KIA) berbendera Vietnam yang berhasil ditangkap oleh KKP selama tahun 2013 mencapai 17 kapal. Jumlah ini menurun dibandingkan jumlah tangkapan di tahun 2012 yang mencapai 40 kapal asal Vietnam. Sementara jumlah tangkapan terbesar terjadi pada tahun 2010 dan 2009, KKP menangkap masing-masing 115 dan 76 kapal nelayan Vietnam.


Negara asing lainnya yang menangkap ikan secara ilegal di Indonesia adalah Malaysia, Thailand dan Filipina. "Thailand dan Malaysia, lalu Filipina juga besar," katanya.


Jumlah tangkapan kapal nelayan asal Malaysia di tahun 2013 lalu sebanyak 14 kapal atau meningkat dibandingkan tahun 2012 yang hanya 5 kapal. Jumlah tangkapan terbesar terjadi di tahun 2010 dengan jumlah tangkapan mencapai 22 unit.


Sementara itu untuk Filipina jumlah tangkapan di tahun 2013 sebanyak 9 kapal atau menurun dibandingkan tahun 2012 yaitu 17 tangkapan yang jadi jumlah tangkapan terbesar.


Kapal asal Thailand, meskipun terbilang kecil, nelayan Thailand aktif menangkap ikan di perairan Indonesia. Jumlah tangkapan di tahun 2013 adalah sebanyak 4 kapal atau menurun dibandingkan tahun 2012 8 kapal. Jumlah tangkapan tertinggi terjadi di tahun 2009 sebanyak 27 kapal dan 2008 sebanyak 23 kapal.


Selain keempat negara tersebut juga ada Taiwan, Hong Kong, Tiongkok, serta kapal dari Indonesia. Jumlah tangkapan kapal ikan asal Indonesia (KII) juga tergolong besar.


Di tahun 2013 jumlah tangkapan mencapai 24 unit, menurun dibandingkan tahun 2012 sebanyak 42 kapal. Tangkapan tertinggi terjadi pada tahun 2008 dengan jumlah tangkapan 119 kapal dan 2009 dengan 78 kapal.


"Selain negara-negara itu, termasuk nelayan kita juga terlibat," cetusnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!