Lompat 70%, Saham Perdana Bank Dinar Kena Auto Reject

Jakarta -Saham perdana PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) terkena auto reject setelah melompat hingga lebih dari 70%. Saat perdagangannya dihentikan, saham Bank Dinar berada di level Rp 187 per lembar.

Sesuai peraturan Bursa, saham perusahaan yang baru IPO diperbolehkan menguat hingga 50% di hari pertamanya. Jika penguatannya melebihi batas tersebut maka otomatis perdagangan sahamnya akan dihentikan.


Saham Bank Dinar dihentikan menjelang pukul 10.00 atau hanya satu jam dari pembukaan perdagangan. Pada awal perdagangan, sahamnya sudah menanjak 35% dari harga IPO, menjadi Rp 149 per lembar.


Seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/7/2014), sahamnya sudah diperdagangkan 76 kali dengan volume 23.147 lot senilai Rp 399,3 juta. Bank Dinar merupakan emiten ke-18 yang mencatatkan saham di pasar modal Indonesia pada 2014. Perseroan menawarkan 500 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100.


Bank Dinar dulunya bernama PT Bank Liman Internasional. Bank Dinar yang sebagian sahamnya dimiliki Bos Pikko Group, Nio Yantony, ini diubah namanya pada awal 2013 lalu.


Bank ini berencana menggunakan sebagian besar dana hasil penawaran sahamnya untuk mendukung kebutuhan ekspansi kredit. Direktur utama Bank Dinar Hendra Lie mengatakan, penyaluran kredit yang dilakukan perusahaan masih berfokus pada sektor retail kususnya usaha mikro kecil dan menengah.


"Dana hasil IPO, 75%-nya disalurkan ke kredit sesuai dengan bisnis Bank Dinar yang fokus di retail banking, kita fokus di UKM. Kita salurkan untuk perdagangan seperti sparepart variasi untuk kendaraan bermotor, barang elektrik untuk mendukung kontraktor dalam pembangunan dan lain-lain," terang Hendra usai menghadiri pencatatan saham perusahaan di BEI.Next


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!