Butuh Rp 200 T Untuk Bangun 'Shinkansen' Jakarta-Surabaya

Jakarta -Pemerintah merencanakan pembangunan kereta cepat layaknya Shinkansen di Jepang untuk rute Jakarta-Surabaya. Proyek ini membutuhkan dana yang tidak sedikit, bisa lebih dari Rp 200 triliun.

"Biayanya sekarang Rp 200 triliun lebih. Kalau Jakarta-Bandung itu akan lebih mahal juga. Yang paling masuk akal Jakarta-Surabaya itu untuk ekonomi. Kita lihat frekuensi pesawat terbang berapa," jelas Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di kantornya, Jakarta, Kamis (10/7/2014).


Memang untuk pembiayaan proyek ini, pemerintah akan mendapatkan bantuan pembiayaan dari Jepang. Untuk teknologinya, pemerintah juga berencana menggunakan teknologi seperti di Jepang dan Jerman.


Apakah tarif kereta ini akan disubsidi? Bambang mengatakan, di dunia ini sangat jarang kereta cepat mendapatkan subsidi dari pemerintah. Namun pemerintah bisa memberikan anggaran untuk pembangunan infrastrukturnya.


Sekarang, proyek ini masih dalam tahapan pra studi. Bambang mengatakan, masih banyak studi yang perlu diperbaiki untuk pembangunan transportasi ini, dengan melihat contoh-contoh kereta cepat yang ada di sejumlah kota di dunia.


"Tarif itu biasanya dia harus comparable batas bawah dari airlines (pesawat). Itu yang biasanya dipakai untuk sebagai benchmark (acuan). Sama kayak kereta api bandara. Itu kalau bertiga itu lebih baik pakai mobil sendiri. Kalau sendiri pakai kereta," jelas Bambang.


Tak hanya sistem transportasinya saja, untuk kereta cepat ini, ujar Bambang, akan dibangun konsep mal di setiap stasiunnya. Tujuannya agar bisnisnya menjadi lebih menarik.


(zul/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!