Dirut PLN: Tanpa Program 10.000 MW dari JK, Mungkin RI Gelap Gulita

Jakarta -Saat menjabat sebagai Wakil Presiden, Jusuf Kalla mempunyai program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW). Meski molor pelaksanaannya, namun program ini sangat berarti untuk Indonesia.

"Banyak yang bilang program 10.000 MW itu mangkrak, bukan, program itu terus jalan. Buktinya sekarang sudah 8.000 MW tinggal sedikit lagi," ucap Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji, ditemui di Cinere, Depok, Rabu (9/7/2014).


Nur mengungkapkan, bila saja tidak ada program 10.000 MW tersebut, sudah pasti Indonesia gelap gulita.


"Program 10.000 MW itu sudah banyak nambah kapasitas listrik khususnya di Jawa. Kalau nggak ada program itu Indonesia pasti gelap, terutama Jawa," ujarnya. Saat ini kapasitas total pembangkit listrik nasional mencapai 50.000 MW lebih.


JK sendiri dalam visi misinya akan membuat program 20.000 MW dalam 5 tahun, hal itu realistis jika melihat target pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 7% per tahun.


"Batu bara kita banyak, gas banyak sehingga kalau nambahnya 20.000 MW/5 tahun itu bisa, asal ada terobosan baru terutama masalah perizinan dan tanah. Masalah uang tidak jadi masalah, kalau tidak cukup uang negara, bisa dari utang dari bank luar negeri, apalagi cost of fund PLN makin turun seiring membaiknya kondisi perusahaan dan peringkat utang yang makin membaik," tutup Nur.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!