Bos PLN Yakin JK Bisa Atasi Krisis Listrik Jika Jadi Wapres Lagi

Jakarta -Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji yakin jika Jusuf Kalla (JK) kembali memimpin Indonesia sebagai Wakil Presiden (Wapres) maka bisa mengatasi krisis listrik di luar Pulau Jawa dan ancaman krisis listrik di Pulau Jawa.

Nur beralasan, sosok JK tahu bagaimana seluk beluk bisnis listrik dan apa saja habatannya. JK termasuk pengusaha yang memiliki pembangkit listrik sendiri.


"Karena wawasan Pak JK sangat menguasai seluk beluk bisnis listrik, apa saja hambatannya bagaimana cara mendorong makin banyak pembangkit listrik," ujar Nur Pamudji kepada detikFinance, Kamis (10/7/2014).


Nur mengungkapkan JK melalui unit usaha PT Bukaka Teknik Utama memiliki pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Poso, Sulawesi Tengah, dengan kapasitas 3 x 65 megawatt (MW).


"Saya pernah ke sana, kapasitasnya besar 3 x 65 MW, sedikit sekali pebisnis di negeri ini yang mau investasi PLTA, namun Pak JK berani dan berhasil," ucapnya.


Apalagi saat menjadi Wapres periode 2004-2009, JK memiliki program listrik 10.000 MW, jika tanpa program tersebut mungkin Indonesia khususnya Pulau Jawa sudah gelap gulita, karena dari program 10.000 MW tersebut sudah memasok 8.000 MW dan paling banyak di Jawa.


"Apalagi tantangan kita ke depan di sektor kelistrikan sangat cukup menantang, apalagi ada ancaman krisis listrik, target pertumbuhan ekonomi juga cukup tinggi di atas 7% artinya butuh listrik lebih banyak lagi, tak akan bisa kalau tidak punya pemimpin yang handal di sektor kelistrikan," tutupnya.


Saat ini kapasitas listrik nasional mencapai sekitar 50.400 MW, Jokowi-JK menargetkan jika memimpin Indonesia nanti akan membangun kapasitas listrik 20.000 MW/5 tahun.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!