Bagaimana Kelanjutan Tol Atas Laut Kalimantan Senilai Rp 6 Triliun?

Jakarta -PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengusulkan pembangunan tol laut Kalimantan senilai Rp 6 triliun. Tol ini akan menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara yang terisolasi dengan Kota Balikpapan di Kaltim yang lebih maju.

Lantas bagaimana kelanjutan mega proyek usulan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu? Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut target pembangunan tol atas laut Kalimantan tertunda. Tol atas laut rencananya bisa mulai ground breaking pada Oktober tahun 2014 namun terkendala oleh rencana pembangunan fasilitas militer di area tol.


"Ternyata masih ada hambatan bahwa angkatan laut akan membangun proyek di lokasi itu sehingga kita harus revisi lagi," kata Dahlan usai rapat akhir pekan tentang Tol Trans Sumatera di Kementerian BUMN, Jakarta, Sabtu (12/7/2014).


Dahlan menyebut dirinya akan melakukan negosiasi dengan pihak TNI AL. Namun jika pembangunan fasilitas militer tidak bisa digeser lokasinya maka Waskita akan mengalah dan merevisi desain pengembangan tol.


"Jika sulit mungkin BUMN saja yang harus mengubah rutenya dan ini harus dibicarakan ulang," ujarnya.


Meskipun proyek tertunda, Dahlan menilai Waskita secara kemampuan untuk permodalan dan pengalaman telah siap menggarap tol atas laut.


"Yang Waskita, yang sebetulnya sudah sangat siap, tapi di lapangan masih ada dengan proyeknya angkatan laut tadi bagaimana menyelesaikannya," jelasnya.


Seperti diketahui sebelumnya, untuk membangun tol yang membentang sepanjang 5,6 km di atas laut dan 6,4 km di darat ini, Waskita akan menggandeng pemerintah daerah di Kaltim.


Pasalnya untuk membangun proyek 100% jalan tol tersebut, memerlukan investasi sekitar Rp 5,6 triliun sampai Rp 6 triliun. Selain itu, Waskita membutuhkan restu dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Perhubungan selaku regulator jalan tol.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!