Perusahaan asal Negeri Sakura ini menyalahkan divisi telepon seluler (ponsel) mereka yang berkinerja buruk, sehingga membuat kerugian makin bengkak.
Sony sudah memprediksi penjualan ponselnya akan turun, sehingga bisa dipastikan divisi ini bakal mencatat rugi. Ponsel Sony ini tak mampu bersaing dengan bikinan Apple dan Samsung.
"Rencana kerja jangka menengah sudah diubah untuk memberi perubahan signifikan di divisi ponsel," kata Sony dalam keterangan tertulis yang dikutip AFP, Rabu (17/9/2014).
"Dalam rencana kerja jangka menengah ini, divisi ponsel kami bisa mengurangi risiko dan volatilitas sehingga bisa kembali mencetak laba," katanya.
Perubahan yang akan dilakukan adalah mencari target pasar baru di wilayah lain yang belum disasar para pesaingnya. Selain itu, Sony juga akan merancang ponsel premium baru sambil mengurangi ponsel di kelas menengah secara bertahap.
Sony, yang sudah menghentikan produksi komputer dan televisi, mulai mencetak laba 3,5 miliar yen (US$ 35 juta) atau sekitar Rp 332 miliar pada periode April-Juni 2013. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, Sony rugi 24,6 miliar yen.
Ini merupakan keuntungan pertama yang diperoleh Sony dalam 5 tahun terakhir. Namun sayangnya, keuntungan tersebut hanya bersifat sesaat, karena tahun ini produsen Walkman itu memprediksi bakal rugi besar.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!