
Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pembahasan awal pun telah dimulai oleh para menteri dengan Badan Anggaran (Banggar).
Perubahan signifikan memang terletak pada alokasi belanja pemerintah. Khususnya pagu belanja subsidi energi yang turun drastis dari Rp 344,7 triliun menjadi Rp 158,4 triliun atau turun Rp 186 triliun.
Ini sebagai akibat dari kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi untuk premium dan menerapkan skema subsidi tetap untuk solar. Di samping itu juga dilakukan penghematan belanja rutin seperti perjalanan dinas dan rapat para birokrat.
Alhasil, banyak penghematan anggaran yang kemudian dialihkan untuk sektor produktif. Yaitu infrastruktur, pertanian dan perlindungan sosial serta peningkatan pendidikan yang meliputi beberapa kementerian.
Berdasarkan dokumen Rancangan APBN Perubahan 2015 yang dikutip detikFinance, Rabu (21/1/2014) berikut anggaran kementerian dengan tambahan dana terbesar beserta fokus programnya.
