Sekjen Asosisi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan rata-rata satu pasar tradisional terdapat 400-500 pedagang lebih, maka kurang lebih ada 10.000 pedagang yang tak bisa berjualan.
"Rata-rata omzet Rp 2 juta/hari, dikali kurang lebih 10.000 pedagang sudah Rp 20 miliar per hari," kata Ngadiran kepada detikFinance, Selasa (10/2/2015).
Ngadiran menambahkan kerugian itu belum termasuk dari terpangkasnya omzet para pedagang pasar tradisional yang masih berjualan. Ia mengatakan di Jakarta terdapat 153 pasar tradisional. Pasar yang tak terkena banjir, tetap buka namun omzet pedagang turun drastis.
"Omzet turun 30%, karena para pembeli susah ke pasar, terhadang banjir," katanya.
APPSI mencatat sedikitnya ada 20 pasar tradisional tutup karena terendam banjir yang melanda DKI Jakarta selama 2 hari terakhir. Bahkan sebanyak 60% pasar tradisional di Jakarta Utara terendam banjir.
Ngadiran mengatakan pasar-pasar tradisional paling parah terkena banjir adalah di Jakarta Utara dan Barat. Ia mencontohkan Pasar Teluk Gong di Jakarta Barat, termasuk yang parah. Namun di Jakarta Selatan, Timur, dan Pusat relatif aman.
Selain pasar tradisional, berdasarkan catatan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) ada 100 lebih minimarket harus tutup karena terisolir banjir.
(hen/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com