Ketua Koperasi Pedagang Tanah Abang Yasril Umar mengatakan banjir memang tak menggenangi kawasan Pasar Tanah Abang. Namun banyak akses yang terputus ke Tanah Abang, sehingga banyak pedagang memilih tak membuka tokonya.
"Dua hari ini sangat kena dampak, pelanggan banyak yang tak datang, pedagang juga banyak yang nggak datang, karyawan juga banyak nggak datang, kalaupun datang, telat. Dampaknya terasa sekali," kata Umar kepada detikFinance, Selasa (10/2/2015).
Umar mengatakan semenjak banjir kemarin, para pedagang di Tanah Abang lebih memilih menutup lebih cepat tokonya pada siang hari. Hal ini setelah ada kabar bahwa banjir masih terjadi hari ini.
"Hari ini hanya 70% yang buka dari sekitar 23.000 pedagang, selebihnya banyak yang tutup, kemarin siang sudah tutup, kemari tutup cepat," katanya.
Menurut Umar ada kurang lebih 23.000 pedagang yang berjualan di Tanah Abang, terdiri dari pedagang di Blok A kurang lebih 8.000 pedagang, Blok 5.000 pedagang, Blok D sebanyak 600 pedagang, Blok F sebanyak 4.000 pedagang dan Metro 5.000 pedagang.
"Untuk besok, kalau banjir surut, mereka tentu akan buka tokonya. Kalau hujan lagi bisa-bisa tetap tutup," katanya.
Umar menuturkan, kejadian banjir dua hari ini memang relatif tak separah dengan banjir yang terjadi pada 2007. Pada waktu itu Stasiun Tanah Abang terendam banjir dalam, bahkan genangan air hampir mendekati pusat perbelanjaan Pasar Tanah Abang.
(hen/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com