Untung Tipis, Kenapa Mau Jual Asuransi Murah?

Jakarta -Sejak diluncurkan Grand Design Asuransi Mikro oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 Oktober 2013 lalu, belum banyak perusahaan asuransi yang mau menjual produk tersebut. Salah satu alasannya karena keuntungan yang tipis kala menjual asuransi berharga murah ini.

Bahkan, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor menyebutkan butuh waktu 10-20 tahun untuk bisa benar-benar memperoleh keuntungan yang signifikan dari produk asuransi mikro.


Lalu, apa yang membuat perusahaan asuransi mau menjual produk mikro?


"Yang pertama, kita pasar sudah ada. Jadi sudah tahu mau dijual ke siapa," kata Direktur Marketing PT Asuransi Jiwasraya (Persero) De Yong Adrian kepada detikFinance, Selasa (10/2/2015).


Adrian menjelaskan, selain sudah memiliki pasar, pihaknya juga sudah punya kerja sama dengan berbagai pihak seperti Jiwasraya Bringin Life, Bringin Jasa Makmur, dan BRI untuk penjualannya. Selain itu, Jiwasraya juga bekerja sama dengan koperasi dan komunitas untuk menjaring banyak nasabah.


Untuk asuransi mikro individual, kerja sama dilakukan melalui seluruh konsorsium perusahaan asuransi jiwa yang tergabung dalam Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Melalui kerja sama tersebut akan mudah menjaring banyak nasabah.


"Untung selalu ada. Besar atau kecilnya tergantung berapa banyak yang ikut. Semakin banyak, semakin bagus. Kan tidak semua yang bayar premi mengajukan klaim secara bersama-sama," jelas dia.


(drk/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com