FSO ini merupakan tempat penampungan minyak mentah yang diproduksi dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Jawa Timur yang selajutnya minyak mentah akan dikirim ke kilang-kilang PT Pertamina, untuk diolah jadi BBM.
VP Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengharapkan dengan tingkat produksi Blok Cepu yang terus meningkat, dimana anak perusahaan Pertamina, yaitu Pertamina EP Cepu memiliki participating interest 45%, dapat berkontribusi signifikan bagi produksi minyak nasional.
Wianda mengatakan lifting minyak sebanyak 550.000 barel dari Blok Cepu, akan dikapalkan menggunakan MT Gunung Geulis, kapal milik Pertamina berjenis long range (LR) yang memiliki bobot mati 107.538 DWT.
"Minyak dari Blok Cepu ini akan diolah di Kilang Balongan dan Kilang Cilacap yang merupakan tulang punggung utama pasokan kebutuhan energi, khususnya BBM di Pulau Jawa. Minyak ini akan diangkut menggunakan MT Gunung Geulis," kata Wianda dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/4/2015)
Kapal tanker MT Gunung Geulis sebelumnya telah digunakan untuk melakukan lifting perdana minyak Saharan dari hasil produksi Blok 405a yang dikelola Pertamina di Aljazair. Kapal dengan awak 26 orang tersebut telah memenuhi persyaratan SIRE sehingga dapat diterima oleh terminal-terminal migas Internasional.
Kilang Balongan di Indramayu memiliki kapasitas 125 MBSD dan menghasilkan produk BBM, yang utamanya dipasok untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta dan Jawa bagian Barat. Sedangkan Kilang Cilacap berkapasitas 348 MBSD merupakan kilang strategis karena memasok sekitar 34% kebutuhan BBM nasional.Next
(rrd/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
