Rachmat Gobel Setuju KRL Ekonomi Dihapuskan, Tapi Ada Syaratnya

Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan menghentikan layanan KRL Ekonomi non AC Jabodetabek jurusan Bekasi-Jakarta Kota dan Serpong Tanah Abang per 1 April 2013. Pengusaha sekaligus wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur, Rachmat Gobel angkat bicara.

Menurut Rachmat, adanya penghapusan KRL ekonomi maka implikasinya penumpang hanya akan menggunakan kereta non ekonomi AC. Namun hal ini harus dibarengi dengan adanya perbaikan pelayanan dari kereta.


"Yang penting bisa memenuhi penumpang saja. Kalau ada kenaikkan harus disertai dengan service," ungkap Rachmat saat ditemui di sela acara Rakernas Revitalisasi Pembangunan Infrastruktur Nasional, di Hotel Royal Kuningan, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta, Selasa (26/3/2013).


Ia meyakini, jika hal tersebut dibarengi dengan adanya peningkatan pelayanan, demo dan bentuk protes dari masyarakat yang menolak hal ini dapat diredam.


"Kalau dibarengi dengan service saya kira orang nggak akan komentar, kalau gitu- gitu aja pasti orang komentar. Bukan cuma menyediaakan fasilitas saja. Tapi juga harus disertai pelayanan," tambahnya.


Rachmat mengibaratkan, penghapusan KRL ekonomi ini ibarat persoalan penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Ia menyarankan agar pemerintah tak tanggung-tanggung untuk menghapus subsidi BBM daripada hanya membatasinya.


"Saya bilang nggak usah pakai dibatasi, hapuskan saja subsidi. Di samping itu, harus menyediakan kebijakan efektivitas industri, sehingga ada keseimbangan. Ini itu berkaitan semuanya. Sehingga ikut mendorong kebijakan ekonomi tadi," tutupnya.


(zul/hen)