Bank DKI Masih Butuh Suntikan Modal Rp 950 Miliar

Jakarta - PT Bank DKI saat ini masih membutuhkan tambahan suntikan modal sebesar Rp 950 miliar. Kebutuhan dana tersebut untuk memenuhi total kebutuhan perseroan sepanjang tahun ini sebesar Rp 1,35 triliun.

Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan, untuk mencapai itu pihaknya memungkinkan untuk melakukan dengan 2 cara, yaitu meminta tambahan suntikan modal melalui Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) atau bisa juga dengan melakukan Initial Public Offering (IPO).


"Suntikan modal yang Rp 450 miliar dari Pemprov DKI akan cair awal April ini. Nah, yang Rp 950 miliar, kita masih kaji, apakah pakai PMP atau IPO," kata Eko saat berbincang bersama wartawan usai pembukaan acara pekan olahraga dan seni menyambut HUT-52 tahun Bank DKI, di Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Minggu (7/4/2013).


Eko menjelaskan, tambahan modal tersebut akan digunakan perseroan untuk terus memperkuat kapital rasio di tahun ini yang ditargetkan mencapai angka 15%. Selain itu, pihaknya juga terus menggenjot ekspansi untuk memperluas jaringan Bank DKI.


"Sudah masuk dalam APBD 2012. Tahun ini butuh Rp 950 miliar lagi untuk memelihara kapital rasio di angka 15%," ujarnya.


Eko menambahkan, pihaknya masih akan terus mengupayakan perolehan tambahan modal tersebut diperoleh dari PMP. Menurutnya, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta sangat tinggi sebesar Rp 49 triliun.


"IPO itu alternatif berikutnya masih dipertimbangkan kalau nggak bisa dipenuhi lewat PMP. Tapi diusahakan dipenuhi APBD. Kalau pun IPO kemungkinan bisa di semester II tahun ini," katanya.


(hen/hen)