Hatta Rajasa Akui Bensin Premium Non Subsidi Lebih Mahal dari Pertamax

Jakarta - Menko Perekonomian Hatta Rajasa membenarkan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebutkan harga bensin premium tanpa subsidi saat ini Rp 10 ribu/liter. Lebih mahal dari pertamax Ron 92 Rp 9.500/liter.

"Iya betul, keekonomiannya iya Rp10 ribu," ungkap Hatta saat ditanya harga bensin premium non subsidi lebih mahal dari bensin pertamax.


Hatta menjawab hal ini usai menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2013 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/4/2013)


"Rp 10 ribu itu kan harga keekonomian, jadi kalau kita (pemerintah) beli itu ya segitu," jelasnya.


Jadi setiap liter bensin premium yang dijual di SPBU, pemerintah memberikan subsidi Rp 5.500/liter. "Subsidi rata-rata Rp 5.500, itukan fluktuatif tergantung harga crude oil (minyak mentah)," pungkas Hatta.


Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, berdasarkan spesifikasi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, BBM subsidi adalah Ron 88 atau jenis premium. "Itu spesifikasi dari pemerintah, BBM subsidi adalah Ron 88," ujar Ali.


Sedangkan saat ini, bensin premium Ron 88 sulit ditemukan di luar negeri, apabila Pertamina melakukan impor. Jika spesifikasi BBM subsidi ingin diubah, kata Ali, tentunya hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah.


"Itu kewenangannya pemerintah, kami hanya badan pelaksana, premium itu Ron 88, pertamax itu Ron 92, BBM subsidi itu Ron 88, karena disubsidi sebagai pembeda kita beri nama premium," tandas Ali.


(dnl/dnl)