Pengalaman Pedagang Pasar, BBM Naik 10% Harga Barang Bisa Melejit 15%

Jakarta - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) khawatir soal ketidakpastian kapan kenaikan harga BBM akan dilakukan. APPSI khawatir berlarut-larutnya ketidakpastian kenaikan harga BBM akan semakin memperparah lonjakan harga barang-barang di pasar.

Sekjen APPSI Ngadiran mengatakan selama ini kenaikan harga barang yang dipicu kenaikan harga BBM biasanya bergerak lebih 'liar', apalagi ditambah ketidakpastian. Ia mengilustrasikan jika harga BBM naik 10% saja, maka kenaikan harga barang di pasar tradional bisa lebih besar dari seharusnya.


"Selama ini kalau ada kenaikan harga BBM, maka dampaknya di pasar tak menentu liar, kalau BBM naik 10%, efeknya macam-macam, praktik kenaikan harga di lapangan bisa bervariasi mungkin ada yang naik 8%, sampai 15%, masing-masing produk, misalnya hasil pertanian, apakah dengan BBM naik, apakah harga pupuk, obat-obatan tak naik," katanya kepada detikFinance, Selasa (30/4/2013)


Menurutnya rencana kenaikan harga BBM kali ini paling tidak jelas dan menggantung. Sehingga efek terhadap ekspektasi kenaikan harga di pasar tradisional sangat tidak bisa dikontrol.


"Pernah ada kenaikan BBM zaman SBY, kali ini lebih parah karena diulur-ulur berbulan-bulan, nggak jelas," katanya.


Seperti diketahui pada acara Musrenbangnas di Hotel Bidakara hari ini, Presiden SBY memang mengatakan akan ada rencana kenaikan harga BBM subsidi tahun ini untuk menekan anggaran subsidi BBM yang terus membengkak dan membuat APBN menjadi tidak sehat.

Namun kapan dan berapa kenaikan harga BBM subsidi ini, masih akan menunggu kepastian dana kompensasi disetujui oleh DPR.


(hen/dnl)