Buruh Turun ke Jalan, 98% Industri di KBN Jakarta Setop Produksi

Jakarta - Hari ini ribuan buruh tumpah ruah ke jalan untuk memperingati Hari Buruh Sedunia atau yang biasa disebut May Day. Akibat dari hal ini, beberapa perusahaan seperti di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Jakarta harus berhenti berproduksi dan merugi.

Wakil Ketua Umum Kadin Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, aksi demo buruh saat ini jelas mengakibatkan kerugian, khususnya materi bagi para pengusaha. Dia mencontohkan, hampir 98% dari 105 perusahaan di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) menutup usahanya karena kebanyakan buruh di perusahaan tersebut dipaksa untuk mengikuti demo.


"Demo yang dilakukan buruh saat ini, sangat menurunkan tingkat produktivitas kita. Saya sempat monitor menghubungi kawan saya di KBN, di sana infonya, sampai hari ini 98% tutup. Dari 105 di sana , saya komunikasi dari salah satu pabrik di sana," kata Sarman kepada detikFinance, Rabu (1/5/2013).


Dicontohkan Sarman, salah satu perusahaan produsen pakaian jadi di KBN tersebut memproduksi 12.000 potong pakaian per hari, dengan harga jual 1 potong sebesar US$ 3, setara dengan Rp 28.500.


"Satu pabrik, US$ 36.000 kerugiannya dalam sehari gara-gara tidak produksi, bisa di bayangkan. Itu hanya di KBN saja belum lagi yang Karawang, Bekasi, dan lain-lain," papar Sarman.


Kondisi kerugian itu tak berhenti di situ, Sarman mengatakan, jika telah beroperasi normal kembali, perusahaan harus membayar uang lembur para karyawan untuk berkerja ekstra dalam mengejar target yang sempat terhenti karena demo yang dilakukan hari ini. Menurutnyan biaya produksi tersebut tak perlu dibayarkan jika tak ada demo.


"Belum lagi karena ada demo itu kemacetan terjadi. Orang mau distribusi barang sulit, mau ke bank sulit, itu termasuk kerugian juga. Investor juga menjadi takut kalau ada demo-demo seperti ini," tutupnya.


(zul/hen)