Era Soeharto Pengumuman BBM Naik Setelah Maghrib dan Berlaku Pukul 00.00, Sekarang?

Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis mengungkapkan sikap tidak tegas pemerintah dalam mengambil kebijakan soal BBM subsidi justru menimbulkan kekacauan. Ketika era Soeharto, kenaikan harga BBM subsidi diambil dengan sikap yang tegas sehingga tidak banyak menimbulkan gejolak.

"Era Soeharto kenaikan BBM diumumkan setelah Maghrib kemudian berlaku pukul 00.00. Sekarang tidak. Era sekarang ditunda 2-3 bulan, spekulasi menyeruak," tutur Harry kepada detikFinance, Rabu (1/5/2013).


Dijelaskan Harry, di Daerah Pemilihannya yakni Kepulauan Riau ternyata solar dan premium menghilang dari peredaran. "Karena spekulan terus menahan solar agar nanti jadi naik harga dan banyak peroleh keuntungan sendiri," terangnya.


"Penderitaan rakyat dibuat oleh pemerintah menjadi lebih lama, harga-harga sudah naik, dan akan naik lagi begitu harga BBM naik," imbuh Politisi Golkar ini.


Apalagi menurut Harry, Presiden SBY mensyarati BLT, kalau disetujui DPR. "Lalu nanti kalau tidak? Apa tetap naik? Sementara harga-harga dan hilangnya persediaan telah merajalela di mana-mana," tuturnya.


Sebenarnya, menurut Harry pemberian BLT sebagai kompensasi kebijakan harga BBM bersubsidi tidak diatur dalam APNB 2013.


"Kalau presiden mengatakan BLT adalah harga mati, maka tidak akan ada kenaikan harga BBM sampai dengan APBN-P 2013. Mau uang dari mana BLT-nya? Itu berarti harus ada persetujuan dari DPR dulu," katanya.


Pembahasan mengenai pemberian BLT di Senayan sambung Harry akan berjalan alot karena sarat dengan kepentingan politik. Pasalnya, kebijakan politis tersebut bergulir menjelang pemilu 2014 sehingga rawan dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu.


(dru/dnl)