"Kita paling akan membuka 5 cabang dan 10 ATM itu untuk di Singapura," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin di Senayan City, Jakarta, Minggu (26/5/2013).
Langkah tersebut, menurutnya disesuaikan dengan kondisi pasar di Singapura. Ia hanya menargetkan untuk menarik pengusaha-pengusaha asal Indonesia yang perusahaannya beroperasi di sana.
"Jadi kan sebenarnya nggak mungkin ribuan atau ratusan cabang akan kita buka. Singapura kan luasnya juga tidak besar," ungkapnya.
Dengan melayani nasabah dari Indonesia saja, menurutnya sudah dapat memberikan keuntungan untuk perseroan.
"Yang beli rumah di Singapura itu kan banyak. Kemudian itu orang-orang kita yang memiliki usaha disana juga banyak. Belum lagi yang liburan," ucapnya.
"Nah sekarang kan untuk melayani orang Indonesia saja masih sulit, karena ada pembatasan dan Bank Sentral Singapura," sebut Budi.
Padahal, menurut Budi perbankan dari negara tetangga tersebut sangat bebas untuk masuk ke dalam negeri.
"Kita minta karena bank-bank Singapura yang merupakan bank-bank besar sudah masuk ke Indonesia sangat banyak dan bebas," jawabnya.
Selain Singapura, Bank Mandiri juga membidik negara-negara lainnya, seperti Malaysia. Namun, masih lebih fokus pada tataran Asia.
"Kita lebih banyak Asia, karena banyak orang Indonesia hidupnya di Asia. Kemudian Asia kan lagi bagusnya dari segi perekonomian," pungkasnya.
(dru/dru)
