"Kalau kita sendiri, kita mendukung itu terealisasi. Karena kalau orang digitnya besar itu prosesnya operasional di bank lebih besar," ungkap Budi kepada wartawan di Senayan City, Jakarta, Minggu (26/5/2013).
Ia mencontohkan, saat melihat perhitungan rupiah di dalam ponsel. Jika sudah diatas 6 digit, sudah sangat sulit untuk menghitungnya.
"Jadi screen nya lebih pendek. Kalau dilihat dari ponsel banyak angka-angka gitu lah kan ribet, jadi kalau lebih sedikit kan lebih mudah," ujarnya.
Selain itu menurutnya, ada kebanggaan tersendiri sebagai bangsa Indonesia. Ia mengaku malu, jika perbandingan antara US$1 disamakan dengan Rp 10 ribu.
"Jadi kan kita juga butuh untuk kebanggan negara kita. Kan malu juga kalau orang dari luar negeri datang terus US$1 masa disamakan dengan Rp10 ribu," sebutnya.
Pergantian Gubernur BI dari Darmin Nasution ke Agus Martowardojo, menurut Budi tidak akan menjadi penghambat berlangsungnya rencana redenominasi.
"Saya rasa pak Agus itu dari pemkiran sama sebenarnya dengan pak Darmin soal Redenominasi. Karena beliau juga tahu, dari segi operasional itu sangat menguntungkan perbankan," tutupnya.
(dru/dru)
