"Masalah BBM terus terang saja kita berharap, kalau mau dinaikkan, ya naikan segera, karena semakin banyak pemerintah berencana, akan semakin terjadi kesimpangsiuran. Belum naik, barang lain sudah naik, begitu benar-benar naik(BBM), barang naik lagi. Itu akaibat pemerintah tidak tegas. Kalau mau dikaji, putuskan segera," kata Wakil Ketua Kadin Jakarta Sarman Simanjorang kepada detikFinance, Rabu (1/5/2013).
Sarman mengatakan, dirinya berharap kenaikan harga BBM subsidi bisa dilakukan bertahap seperti kenaikan tarif dasar listrik (TDL) di tahun ini, agar masyarakat tidak kaget.
"Sebenernya menurut hemat saya kemarin itu konsep kenaikan TDL yang naik 15% bisa dilakukan terhadap BBM, dilakukan secara bertahap, Pola pola seperti ini tidak ada masalah," ujarnya.
"Umpamanya Rp 4.500 jadi Rp 5.500, ada kepastian, kemudian masyarakat tidak kaget. Naik Rp 1.000 wajarlah. Mungkin 3 bulan kemudian naik lagi Rp 1.000. Jadi nggak terasa, nggak terlalu kaget mereka," lanjutnya.
(zul/dnl)