Segmen Rumah Mewah Tak Terpengaruh Kenaikan Harga BBM

Jakarta - Pasar properti segmen atas seperti rumah mewah dipastikan tak akan terpengaruh kenaikan harga BBM. Hal yang berbeda justru terjadi pada segmen rumah menengah bawah.

Demikian yang diungkapkan oleh Pakar Hukum Properti, Erwin Kallo saat ditemui di acara Diskusi Penentuan Hak Suara Pemilik Penghuni Rusun di Jakarta Design Centre, Jakarta, Rabu (1/5/2013).


"Tidak akan terlalu berpengaruh nanti kalau BBM naik. Pengaruhnya akan sangat kecil sekali," kata Erwin.


Alasannya, lanjut Erwin, harga properti kelas menengah ke atas terus menerus meningkat seiring berjalannya waktu dan permintaan yang semakin besar. Fenomena tersebut terus terjadi walaupun tidak ada kenaikan-kenaikan dari faktor eksternal seperti kenaikan BBM, listrik atau lainnya.


"Mau ada BBM naik atau nggak, harga properti itu terus naik," katanya.


Menurutnya, hunian telah menjadi sebuah ke butuhan yang mendasar bagi masyarakat. Bagi kalangan atas kenaikan harga bahan bangunan akibat BBM naik tak mempengaruhi daya beli mereka. "Rumah itu bukan lagi kebutuhan sekunder, tapi sudah menjadi basic, kebutuhan dasar," lanjutnya.


Lain halnya dengan hunian untuk golongan menengah ke bawah. Erwin mengatakan, untuk sektor ini, kenaikan BBM akan lebih terasa dampaknya karena daya beli masyarakat yang menurun. Dia mengharapkan, pengurangan subsidi BBM dapat dialihkan untuk mensubsidi orang-orang yang tak memiliki hunian.


"Nah kalau yang untuk masyarakat kecil itu akan ada dampaknya. Makanya, pemerintah itu subsidi BBM nya bisa diapaki untuk membantu mereka, jadi subsidinya dialihkan," tutupnya.


(zul/hen)