IHSG dibuka di posisi 4.971,965 atau menguat 0,611 poin (0,01%).
Namun pada Sesi I, IHSG harus ditutup pada level 4.952,390 atau turun 18 poin (0,38%).
Indeks sempat menyentuh level tertingginya pada siang tadi yakni di level 5.019,279. Sedangkan level terendahnya berada di 4.936,563.
Akhirnya indeks, Selasa (4/6/2013), ditutup di zona positif dengan menguat 50,258 poin (1,01%) ke level 5.021,612.
Pergerakan indeks masih dibayangi oleh keluarnya dana investor asing dari pasar (capital outflow) yang cukup besar dalam 10 hari terakhir. Selain aksi jual, data neraca perdagangan April yang mencatat rekor defisit US$ 1,6 miliar menjadi tambahan berita buruk bagi pasar disamping nilai tukar rupiah yang mendekati level psikologis Rp 10.000/US$ dan juga ketidakpastian kebijakan BBM.
"Di sisi lain pergerakan indeks kami lihat mendapat dukungan positif dari The Fed, di mana Federal Reserve Bank of Atlanta President Dennis Lockhart mengatakan bahwa bank sentral berkomitmen untuk melanjutkan stimulus saat ini," kata Research Analyst Panin Sekuritas Purwoko Sartono.
Sementara indeks LQ45 tercatat di level 836,727 atau mengalami kenaikan tipis 13.016 poin.
Sebanyak 234.957 transaksi terjadi di perdagangan sampai sore ini. Dimana mencapai volume 7,5 miliar senilai Rp 7,8 triliun
Tercatat 142 saham bergerak naik, 134 saham turun dan 85 saham stagnan.
Sektor consumer goods, manufaktur dan pertanian mendorong IHSG di zona positif.
Sementara, bursa saham di kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi.
Berikut situasi bursa Asia di sore hari ini:
- Shanghai Composite : Turun 26,60 poin (1,16%) ke level 2.272,65
- Hang Seng Index : Naik 3,33 poin (0,01%) ke level 22.285,48
- Nikkei 225 : Naik 271,94 poin (2,05%) ke level 13.533,52
- Strait Times Index : Turun 0,51 poin (0,02%) ke level 3.290,78.
Nilai tukar rupiah sendiri ditutup di level Rp 9.874/US$ atau melemah ketimbang pembukaan di pagi tadi yang berada di level Rp 9.795/US$.
(dru/dnl)
