Ini Penjelasan BI Soal Dolar AS yang Sempat Tembus Rp 10.000

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memandang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah ke Rp 10.000/US$ dikarenakan faktor musiman. Pembayaran utang luar negeri yang rutin dilakukan pada pertengahan tahun membuat pasokan dolar berkurang dan rupiah sempat melemah.

"Karena pembayaran utang luar negeri, menyebabkan rupiah sedikit melemah. Ini faktor musiman saja dan hal yang rutin terjadi di setiap pertengahan tahun," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Humas BI, Difi Johansyah kepada detikFinance, Selasa (11/5/2013).


Difi mengatakan, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah stabil. Dolar AS berada di kisaran Rp 9.800-an. "Kemarin saja rupiah ditutup di level Rp 9.815/US$," ungkapnya.


Untuk melihat kisaran nilai tukar dolar yang riil, Difi meminta masyarakat melihat kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).


"Itu dijadikan acuan yang riil. Jangan melihat kurs Non-Deliverable Forward, karena itu tidak riil. Itu tergantung keinginan investor saja itu," tegasnya.


Hari ini, kurs Jisdor berada di kisaran Rp 9.821/US$ atau sedikit melemah dari hari sebelumnya yang berada di level Rp 9.806. Sementara, data Reuters menunjukkan rupiah berada di level Rp 9.815/US$.


(dru/dnl)